Setelah membaca sedikit
uraian pendahualuan “Kampungku Inspirasiku Untuk Memajukan Negeri” kini mulai
kupersempit pembahasan terkait apa saja asset yang ada di kampungku. Sedikit
uraian ini semoga mampu membawa guna bagi pembaca sehingga apa yang ada di
kampungku ini lebih bisa di ketahui oleh orang banyak. Dan harapan saya pribadi
jika nanti ada pihak ke tiga yang mau bekerja sama dengan kami untuk melakukan
perubahan maka dengan senang hati kami akan menerima dan mewadahinya.
Untuk itu saya akan
membahas sedikit apa saja yang ada di kampung kami, diantaranya:
1. PSHT (Persaudaraan Setia Hati
Terate)
Persaudaraan
Setia Hati TERATE yang kita tahu adalah organisasi silat tertua yang ada di
Indonesia, sempat beberapa kali berganti nama hingga akhirnya menjadi PSHT
seperti yang kita tahu sekarang, mulai 1922 hingga sekarang tak pernah
terlintas dalam benak fikiran kita sudah apa saja yang di hasilkan oleh PSHT,
tentunya sangat banyak sekali ketika kita akan mengupas bagian perbagiannya.
Kita tahu juga IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) dan PSHT ambil
bagian didalamnya, singkat cerita SANGAT banyak pula atlet-atlet yang
dipertandingkan oleh IPSI dalam laga resmi Internasional yang yang membawa nama
Persudaraan Setia hatii TERATE.
Nah
ternyata PSHT ada di kampung halaman kami juga, berlatih setiap hari rabu malam
kamis juga sabtu malam minggu. Saat ini program-progam atlet telah gencar
melakukan latihan, gerakan kecil untuk
menuju perubahan besar inilah slogan kami.
Perlu
diketahui bersama bahwa PSHT yang ada di kampung kami adalah organisasi silat
yang mendapat dukungan positif dari masyarakat untuk tetap dilestarikan, banyak
pula harapan-harapan dari pada sesepuh desa agar atlet-atlet berprestasi yang
ada di Lamongan khususnya berasal dari tempat latihan kami.
Harapan
mulia yang menjadi pemompa semangat kami semua dalam melatih, menjadi cambuk
motivasi bagi kita untuk menggembleng bakal calon atlet-atlet yang akan
berprestasi terus kami lakukan, kami selalu berusaha menjaga dan melaksanakan
perintah sesuai AD/ART seperti yang falsafat setia hati sampaikan “Selama matahari masih bersinar, Selama bumi
masih di huni manusia, Selama itu pula PSHT jaya abadi untuk SELAMA-LAMANYA”.
(Falsafat Setia hati Terate)
2. Jama’ah Tahlil Ibu-Ibu
Terkait
dengan kegiatan keagamaan tentunya sedikit banyak mesti ada perbedaan, namun
yang perlu kita garis bawahi bukan perbedaan yang mengarah kepada perpecahan lo
ya. Dari dua dusun yang ada di kampungku Nglayut-Banjaringas memiliki dua
kepercayaan aliran Nglayut maju dengan Nahdlatul Ulama’nya dan Banjaringas
terkenal kompak dengan Muhammadiyah nya.
Sering
tidak bebarengan ketika merayakan hari besar agama terutama ketika awal puasa,
dan juga lebaran idul fitrinya, namun itu bukan sesuatu yang wah yang menjadi
perbedaan yang kemudian harus diperbincangkan dengan begitu sadisnya (hehehe).
Lebih-lebih itu menjadi ciri khas dari masing-masing dusun kami. Okelah tidak
papa kita berbeda terkait aliran toh ujung-ujungnya kami juga sadar, baik
NU/Muhammadiyah itu bermuaranya juga sama “Allah” yang menjadi sumber segala
kebenaran.
Ketika
kita membahas kedua aliran ini tentunya akan banyak yang akan kita kupas,
biarlah benar dengan ideologinya masing-masing, yang akan saya sampaikan adalah
terkait jama’ah tahlil yang ada di dusun kami.
Di
dua dusun ini sama-sama memiliki jama’ah tahlil, keduanya sama-sama melakukan
pertemuan seminggu sekali, dan aktivitas rutinnya pun sama tahlilan juga
arisan, lebih lucu nya lagi kedua jama’ah tahlil ini sama-sama belum memiliki
nama, meskipun jama’ah tahlil Nglayut berdiri lebih dahulu dari pada Banjaringas
namun keduanya bisa maju bersama tak jarang pula dari kedua jama’ah tahlil ini
melakukan kegiatan ngaji bareng.
Pemandangan
langka yang ada didusun kami inilah yang menjadi ciri khas kebersamaan yang
ada, sebuah potensi kekompakan yang sangat luar biasa. Akan sangat teringat
ketika jauh meninggalkannya.
“Maksimalkan juga sempurnakanlah segala
kekurangannya untuk sebuah perubahan yang luar biasa. (Alief Achril Mauliddin)”
3. GLAGAS FC (Komunitas pecinta
sepakbola)
Ketika
kita menginginkan sebuah perubahan tentunya kita harus merombak semua sektor,
sebisa mungkin agar perubahan yang kita lakukan tampak jelas dan mampu mendapat
penilaian dari masyarakat.
Berawal
dari ketidak ada an nan kemudian nampak dan membuat gebrakan. Mungkin
inilah pendapat yang tepat untuk GLAGAS FC, sebuah club bola yang baru saja
muncul namun sudah diperhitungkan di kecamatan Modo, seluruh masyarakat
Ngalayut dan Banjaringas pun tau apa itu GLAGAS.
Beberapa pertandingan diwilayah Modo dan Kepohbaru
sudah terlalu sering dilakukan, bahkan GLAGAS FC sudah pernah bermain juga di
Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan juga Malang. Hal ini lantas tidak
menjadikan kita semua besar kepala, beberapa pertandingan yang sudah dilakoni
merupakann modal yang sangat berarti bagi kami (tim) untuk lebih meningkatkan
kemampuan bermain, sehingga suatu saat ketika kami sudah bermain dalam liga
Internal PSSI kabupaten Lamongan kami sudah memiliki bekal yang cukup untuk
menghadapi lawan-lawan yang ada.
Line
up: 4-4-2
Pelatih:
Sinyo / Por
Asiten
Pelatih : Agus Jemblong
Medis:
Kandar
Usman
(Kiper)
Heru
(Bek Tengah)
Sembu
(Bek Tengah)
Warsono
(Bek Kanan)
Mut
(Bek Kiri)
Alief
(Tengah/C)
Afief
(Tengah)
Putut
(Sayap Kiri)
Pudin
(Sayap kanan)
Rudi
(Striker)
Viki
(Striker)
Subtitution:
Nanang/kosem
(Striker)
Mat
(Bek)
Beno
(Striker)
Pepi
(Striker)
Komando
/ farkhan (Sayap Kiri)
Efendi
(Tengah)
Angga
(Kiper)
Didik
(Bek kiri)
Sidol
(Striker)
Rozak
(Sayap kanan)
Khafid Qoroni Muda'in (Striker)
4. Tempat kursus mata pelajaran
Tempat
kursus mata pelajaran yang ada di kampung halaman kami sudah ada, hanya saja
belum terwadahi dengan baik, mekanisme pengajarannya pun masih di lakukan oleh
perorangan. Belum ada lembaga resmi yang mengikat, sebenarnya di kampung
halaman kami terdapat beberapa sarjana muda yang InsyaAllah memiliki kemampuan
lebih dalam memberikan pengajaran kepada
adek-adek. Mungkin karena kesibukan nya masih banyak atau pun alasan yang
lainnya, karena pada saat ini partisipasi dari teman-teman sarjana ini masih
dirasa kurang untuk memberikan pengajaran kepada adek-adek kususnya dalam
memberikan pengajaran tambahan di rumah terkait mata pelajaran.
Saya
pun demikian, terkesan muncul kemudian masih hilang lagi masih belum bisa
sepenuhnya mengakomodir kebutuhan adek-adek dalam bidang kursus mata pelajaran,
karena cikal-bakal saya pun di olahraga maka sebisa mungkin saya berusaha
memanfaatkan kelebihan saya dalam bidang olahraga untuk mengakomodir adek-adek,
teman-teman pemuda, serta siapapun yang memiliki keinginan untuk berolahraga
bersama, sepakbola bersama juga yang lainnya.
Tempat
kursus mata pelajaran yang kini ada, dikelola sepenuhnya oleh teman saya (Mbak Ika Budiarti.S.Pd). Salah satu
cewek dengan Gelar Sarjana Pendidikan Kimia yang dikeluarkan oleh Universitas
Negeri Malang, berkat usaha beliau kini banyak orang tua didik dari adek-adek
yang ada di kampung halaman kami mempercayakan pengajaran tambahannya kepada
nya, gaji tak menjadi soal, meskipun sangat minim alakadarnya saja namun mbak
ika budiarti tetap istiqomah turut serta mencerdaskan generasi yang ada.
Mungkin
sauatu saat nanti ketika wahtunya tiba, sarjana-sarjana muda yang ada ini sudah
berdomisili tetap dikampung halaman, kita akan menyaksikan perubahan yang
besar, perubahan yang mengarah kepada kebaikan, semoga saja ini menjadi salah
satu do’a yang nantinya akan Allah kabulkan untuk sebuah perubahan. Aminnn
Ika
Budiarti (UM Malang), Nike Septiana Indah Fhardani (UMM Malang), Ulviah (IKIP
Bojonegoro) , Silvia Rahayu Wijayanti (Skites Pemkab Jombang), Alief Achril
Mauliddin (UM Malang), Dona Rahayu Sugiarti (UTM Madura), Afief Ainur Rofiq (UM
Malang), Arfina Puji Rahayu (Stikes Icme Jombang), Khoirun Nisa (BSI Jakarta),
Ludi Teguh Wardana (Untag Surabaya), Linda Ayu Septiana (Unitomo Surabaya ),
Titis Nurkumala Sari (Poltek Negeri Jember), Erna indah muhenik (Untag Surabaya)
Kepada kalianlah harapan-harapan mulia ini kami titipkan, kepada kawan-kawan
yang sudah berjuang bersama saat ini Mbak Ika
Budiarti. S.Pd dan Mbak Dona Rahayu
Sugiarti. S.Pd, adek saya Afief
Ainur Rofiq terimakasih kami
sampaikan atas bantuan tenaganya tetaplah berkarya mencari relasi-relasi
lainnya yang bisa di ajak maju untuk kebaikan bersama dan bagi adek-adek yang
masih menempuh perkuliahan semangatlah dalam belajar, jalan perjuanganmu masih
panjang, ingatlah kami menunggumu untuk perubahan kampung halaman tercinta
menjadi lebih baik.
5. Komunitas Pecinta Pusic (OM SINARIA)
“Bertemankan nada akan membuat jiwa
kita menjadi tenang. (Alief Achril Mauliddin)”
Berbicara
masalah music tentunya tak lepas dari peran serta pemuda, apalagi dengan genre
dangdut yang khas dengan goyangannya, dimana ada music dangdut berbunyi tentu
ada pula kawula muda disana, dangdut dengan pemuda itu ibarat gula dan semut
pasti saling melengkapi, seperti halnya aku tak ada kamu juga tak berarti D*** (Gombal Hehehe). Dangdut yang sudah
menjadi genre bangsa Indonesia didunia permusikan internasional sudah
selayaknya kita melestarikannya.
Daerah
kita identik dengan koplo panturannya menjadi ciri tersendiri, lebih lincah dan
rancak, itu juga lah yang menjadi ciri khas permainan music OM SINARIA saat
itu. “Koplo Pantura dengan sentekan
gendang sitik joss nya”.
Grop
music yang dahulunya rutin berlatih kini hanya alakadarnya saja, ketika pengen
latihan saja berlatih atau ketika semua personil ngumpul baru latihan, sedikit
miris namun harus bagaimana lagi, kendala utama adalah kurangnya dukunganan
dari pihak-pihak terkait, masih kuranganya sarana prasarana menjadi kendala
utama seperti drumd dan tempat berlatih, mungkin jika ada pihak lain yang
memperhatikan kondisi ini dan melengkapai apa yang menjadi kendala saya optimis
kita akan bangkit lagi.
Jangan
salah, grop music OM SINARIA ini sudah memiliki No Induk resmi yang dikeluarkan
oleh Dinas Kebudayaan Kecamatan Modo, dan ketika masih berjayanya beberapa
tahun yang lalu OM SINARIA ini juga sering tampil pentas di hadapan khalayak
umum. Terhitung 4 kali mentas di hadapan masyarakat dusun Ngalyut dan
Banjaringas dan selebihnya tampil keluar kampung. (Ungkap pimpinan Om Sinaria
Ghofur/sinyo).
PERSONIL
|
|
Angkatan Pertama
|
Angkatan Kedua
|
Pimpinan: Ghofur /
Sinyo
|
Pimpinan: Ghofur /
Sinyo
|
Keyboard: Bambang
Sugiharto
|
Keyboard: Alief
Achril Mauliddin
|
Melody: Waras
|
Melody: Efendi
|
Bass: Hafid
|
Bass: Afief Ainur
Rofiq
|
Rhitm: Efendi /
Gepeng
|
Rhitm: Heru Setiawan
|
Ketipung: Bukori /
Kamiran
|
Ketipung: Bukori /
Riki
|
Thamborin: Warsono
|
Thamborin: Warsono
|
Seruling: Tarman
|
MC: Sinyo
|
MC: Pak Cip
|
Artis: Bukori
|
Artis: Bukori
|
Artis: Putut
|
Artis: Putut
|
Artis: Ira
|
Artis: Retno
|
Artis: Luluk
|
Artis: Tutuk
|
6.
Komunitas
peduli lingkungan
Komunitas peduli lingkungan yang ada di
kampung kami masih terkesan baru, diprakarsai oleh Ika Budiarti dan Alief Achril Mauliddin untuk sebuah perubahan baru
ke arah perubahan alam yang menjadi lebih baik. Beberapa trobosan sudah kita
upayakan, langkah yang pernah kita lakukan adalah bekerja sama dengan perangkat
desa untuk mendapatkan bibit tanaman buah. Namun karena masih belum mendapatkan
apa yang kita inginkan kita masih belum berjalan secara terang-terangan
dimasyarakat. Apalah daya bibit buah yang kita ajukan ke perhutani kabupaten
Lamongan berupa Jambu merah dan Mangga, namun bibit kelapa yang di realisasikan
sempat kita mencari berita ke masyarakat untuk melakukan penanaman pohon
kelapa, tetapi kebanyakan masyarakat tidak mau karena terlalu beresiko dan
menurutnya pohon kelapa kurang produktif, didaerah kami juga banyak kwawung (sejenis seranga perusak tanaman
kelapa)
Komunitas yang masih terkesan baru, kami
berusaha mengusahakan yang lain terlebih dahulu. Sebagai pengabdian putra/i
kampung halamanku Nglayut dan Banjaringas terhadap bangsa Indonesia, sebagai
pelaksana program pemerintah untuk peduli terhadap lingkungan, kami bersama
kawan-kawan pemuda selalu berusaha menjaga dan menginstruksikan kepada teman
sejawat untuk selalu menjaga lingkungan dari kerusakan, gencar melakukan
gerakan menanan pohon di lahan kosong, merawat tanaman obat yang ada di sekitar
rumah.
Terobosan lain yang mungkin akan kita
lakukan mendatang adalah menyebarkan tanaman pot gantung disebelah-sebelah
jalan dan akan melakukan penanaman pohon mahoni di sekitar jalan Nglayut dan
Banjaringas. Sebagai aplikasi program mantan bapak presiden Susilo bambang
Yudhoyono, tanam 1000 pohon dan tanam 1 rumah 1 pohon.
Sekali lagi dan tak lelahnya kami
mengajak seluruh pemuda yang ada di Indonesia khususnya yang tinggal
diperkampungan untuk melakukan terobosan-terobosan bermutu, melakukan perbaikan
kampung melakukan perubahan kearah yang lebih baik dalam segala lini,
pendidikan, alam, pemerintahan, pemuda, kualitas diri, penghijauan, kerohanian,
guna menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Demikian sedikit uraian mengenai kampung
halaman saya, komunitas-komunitas kecil yang kami uraikan diatas masih dalam
tahap pemekaran, tak ada sesuatu yang instan semua membutuhkan proses, dengan
meilihat dan mengamati perkembangan kampung halaman kami secara langsung saya
pribadi yakin suatu saat nanti memang akan terjadi perubahan yang sangat
drastis di tempat yang kami tinggali ini.
#SALAM
PERUBAHAN UNTUK PEMUDA/I INDONESIA RAYA#
0 komentar:
Posting Komentar