Senin, 19 Januari 2015

Banjaringas-Nglayut Modo Lamongan Jawa Timur

KAMPUNGKU
INSPIRASIKUUNTUK MEMAJUKAN NEGERI


Hijaunya alam Indonesia memang selalu menjadi primadona. Banyak yang mengaguminya banyak pula yang ingin memilikinya. Tak ada satupun dinegara lain yang memiliki kecantikan alam melebihi cantiknya Indonesia, gemah ripah loh jinawe, toto titi tentrem, kerto raharjo mereka menyebutnya.  Gemiricik air, semilirnya angin, merdunya kicauan burung dipagi hari, selalu menjadi ciri khas Negeri ini, apalagi nuansa kampungnya yang selalu bikin hati kangen ketika kita jauh meninggalkannya.

GlaGas, adalah nama sebuah dusun yang ada di desa Kedungpengaron kecamatan Modo kabupaten Lamongan, GlaGas adalah singkatan dari dua dusun yakni (Nglayut dan Banjaringas). Dusun yang jauh dari keramaian, berada diperbatasan antara kabupaten Lamongan dan Bojonegoro, namun siapa yang sangka disanalah banyak pemikir-pemikir muda yang kreatif yang selalu berkeinginan tinggi agar suatu saat nanti dusun ini menjadi dusun terkenal, menjadi dusun yang sangat diperhitungkan atas aset-aset kampungnya, atas ide-ide kreatif pumudanya, oleh pemerintahan yang ada.

Kita harus mengakui bahwa untuk menjadi besar memang dibutuhkan proses yang panjang, begitu pula yang terjadi di dusun Nglayut dan Banjaringas ini, kita tau, dari dulu di dusun ini yang ada hanyalah petani dan peternak (meskipun sebagian saja yang memiliki kambing dan sapi), namun seiring berkembangnya zaman, sekarang di dusun ini mulai muncul kegiatan-kegiatan kepemudaan yang banyak membawa angin positif untuk kemajuan desa yang dilakukan oleh para pemudanya, sekolah sepakbola misalnya, atas jasa salah seorang pemuda “SSB KESATRIA MUDA” Lahir. Sekolah sepakbola ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap pola fikir anak didik yang ada, pada masyarakat pun pola fikirnya juga akan berubah yang awalnya masyarakat berfikiran kurang baik terhadap para pumuda kini semuanya dijawab dengan wujud-wujud nyata perjuangan pemuda untuk memperbaiki dusun dengan memberikan kesibukan-kesibukan yang positif terhadap adek-adek yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendiri sekolah sepakbola mengenai tujuan didirikannya “SSB KESATRIA MUDA” penulis mendapatkan jawaban yang sangat positif, (Kurang lebih) menurut pendiri tujuan didirikannya SSB ini adalah untuk menanamkan nilai sportifitas kepada anak-anak kecil yang ada di kampung, mengajarkan semangat dan untuk terus berjuang, pantang menyerah, patuh kepada kedua orang tua, dan yang paling penting anak-anak didik mampu berprestasi, khususnya dalam hal bermain bola, sehingga untuk jangka panjang dari kegiatan yang simple ini akan mampu memperkenalkan dusun Nglayut dan Banjaringas kepada khalayak banyak.

Lantas bagaimana cara pendiri merealisasikan tujuan itu kan yang dilakukan sepakbola bukan pengajaran seperti disekolah-sekolah, pendiri menjawab lagi (Kurang lebih), Ada beberapa point yang menjadi Gold Program pengajarannya di SSB saya, sebelum anak-anak didik saya berlatih bermain bola, saya selalu memberikan materi-materi, memberikan masukan-masukan mengenai ilmu keagamaan (Siraman Rohani), supaya selain mereka lihai dalam bermain sepakbola nantinya mereka juga akan mengerti apa saja perbuatan-perbuatan yang boleh dilakukan menurut agama dan apa pula perbuatan yang agama larang, kemudian untuk menunjang prestasinya dalam bermain bola saya selalu melakukan latih tanding dengan SSB lain yang ada di daerah saya, dan untuk jangka panjangnya saya akan mengikut sertanya SSB saya untuk mengikuti liga internal yang ada di PSSI Lamongan.

Tentunya tidak hanya sebatas satu kegiatan saja, tidak satu asset saja yang dibanggakan dari desa ini, didusun Nglayut dan Banjaringas ini juga ada banyak kegiatan-kegiatan lain seperti, PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), Jama’ah Tahlil Ibuk-Ibuk dan Bapak-Bapak, GLAGAS FC (Komunitas pecinta sepakbola), Lembaga kursus mata pelajaran, Komunitas pecinta music (Sinaria). Komunitas peduli lingkungan, dan masih ada beberapa rencana komunitas lagi yang akan segera pemuda garap sehingga sektor-sektor yang belum tersentuh dari kegiatan pemuda ini akan segera terpenuhi.

”Gerakan kecil untuk sebuah perubahan besar adalah tindakan yang sangat mulia, negeri yang sangat besar membutuhkan banyak motor-motor penggerak, tidak hanya dia yang ada di kota pelosok negeri pun juga harus diperhitungkan”. (Alief Achril Mauliddin).

1 komentar: